Thursday 23 June 2011

TANGKUBAN PARAHU

Gunung Tangkuban Perahu terletak di Desa Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat memiliki tinggi 2.084 meter. Bentuk gunung ini adalah Stratovulcano dengan pusat erupsi yang berpindah dari timur ke barat. Gunung Tangkuban Perahu dulunya merupakan Gunung Sunda Purba ini terakhir meletus pada tahun 1910, memiliki 9 kawah yaitu Kawah Ratu, Upas, Domas, Baru, Jurig, Badak, Jurian, Siluman dan Pangguyungan Badak. Kawah Ratu merupakan kawah terbesar di Gunung Tangkuban Perahu. Kawah Ratu masih berstatus aktif dan mengeluarkan asap yang mengandung belerang. Kawah Upas terletak bersebelahan dengan Kawah Ratu. Kawah Upas memiliki dasar kawah yang dangkal dan datar, dengan pepohonan liar tampak banyak tumbuh di salah satu sisi dasar kawah. Kata Upas berarti Racun. Meskipun tampak seperti kawah mati, konon kawah ini pernah mengeluarkan gas berbahaya yang tidak berbau dan berwarna.

Perjalanan dari kota Bandung selama 25 menit ke arah utara sejauh 30 km. Sayang salah satu obyek wisata yang terkenal di Indonesia ini kurang terawat dengan baik. Jalan menuju puncak rusak, berlubang dan berpasir. Padahal dengan pemasukkan dari tiket masuk sebesar 15.000/orang, parkir kendaraan dan bantuan APBD, seharusnya sudah menutup biaya operasional dan perbaikan di obyek wisata tersebut. Ah, tapi memang saya tidak terlalu memperdulikan kondisi jalan tersebut. Semakin rusak, semakin baik. Semakin cocok untuk beradventure ria.

Asal-usul Gunung Tangkuban Parahu dikaitkan dengan legenda Sangkuriang, yang dikisahkan jatuh cinta kepada ibunya, Dayang Sumbi. Untuk menggagalkan niat anaknya menikahinya, Dayang Sumbi mengajukan syarat supaya Sangkuriang membuat perahu dalam semalam. Ketika usahanya gagal, Sangkuriang marah dan menendang perahu itu, sehingga mendarat dalam keadaan terbalik. Perahu inilah yang kemudian membentuk Gunung Tangkuban Parahu.











Saya sendiri, jika ke Tangkuban perahu tidak pernah menggunakan jalur wisata. Saya selalu menggunakan jalur adventure, selain supaya bisa masuk gratisan juga supaya saya bisa menikmati tangkuban perahu dengan tenang dan bebas. Jauh dari hiruk pikuk wisatawan.

CIKURAY

Cikuray yang identik dengan sebuah kerucut raksasa adalah salah satu gunung yang terletak di selatan kota Garut Jawa Barat. Gunung yang termasuk dalam kelompok pegunungan muda ini dikategorikan sebagai gunung yang non aktif. Meskipun gunung ini indah, tetapi termasuk jarang didaki dan dijamah dan harus mengakui kepopuleran gunung lainnya seperti Gunung Gede Pangrango ataupun Gunung Ciremay. Untuk mencapai lokasi pendakian, pendaki bisa memulai dari Cilawu, selanjutnya menuju perkebunan Dayeuh Manggung, sebelum memulai pendakian menuju puncak gunung ini. Dari daerah tersebut pendaki dapat menemukan sebuah tower yang cukup tinggi (TVRI) yang nantinya dapat dijadikan arah (pedoman) dalam perjalanan menuju puncak.
Seperti karakteristik dari gunung-gunung lain yang memiliki bentuk seperti ini, mata air mengalir akan sulit ditemukan atau bahkan tidak terdapat sama sekali dalam perjalanan menuju ke puncak gunung, dan mata air yang ada di gunung ini pun hanya ditemukan di bawah (Cilawu atau Dayeuh Manggung). Oleh karena itu para pendaki sebaiknya membawa persediaan air yang cukup.
Untuk mencapai puncak gunung yang tingginya mencapai 2821 meter diatas permukaan laut ini, diperlukan waktu tempuh selama 7 sampai 12 jam untuk waktu normal dan pada waktu tertentu sebaiknya pendaki diasarankan agar beristirahat untuk menjaga kondisi dan tenaga. Karena jalur pendakian yang masih termasuk jarang dijamah orang, maka kita akan disuguhkan sebuah pemandangan hutan asri dan alami, tetapi perlu diingat oleh setiap pendaki bahwa dalam perjalanan selama menuju ke puncak kita akan menemukan beberapa percabangan jalan, karena petunjuk menuju puncak gunung tidak terdapat dengan jelas seperti halnya Gunung Gede yang telah menggunakan tanda panah untuk mencapai ke puncak, maka sebaiknya pemimpin rombongan selalu ekstra hati-hati dalam mengambil jalur pendakian, karena tidak sedikit pendaki yang tersesat karena salah dalam menentukan jalur yang akan dilalui dalam pendakian.
Hutan yang terdapat di gunung ini merupakan salah satu hutan yang sangat sempurna, karena pada beberapa bagian lereng ataupun lembah hampir tidak pernah dijamah oleh manusia, itu terbukti ketika penulis mencoba membuka jalur baru, penulis tidak menemukan bekas-bekas eksploitasi tangan manusia, bahkan pencari kayupun tidak pernah mencapai lokasi tersebut.
Itu terbukti dari tidak adanya jejak yang berupa potongan ranting yang membuka jalan setapak, baik menuju puncak ataupun menuruni puncak. Dan keadaan ini berbeda dengan kebanyakan gunung di Jawa Tengah. Gunung-gunung di Jawa Tengah selain Gunung Slamet (3428 M) telah mengalami eksploitasi besar-besaran sehingga fungsi hutan sebagai penyangga daerah sekitar dan sumber air bersih untuk penduduk menjadi terganggu bahkan di beberapa tempat hampir tidak ditemukan mata air mengalir.
Setiap pendaki pasti akan merasa gembira setelah mencapai puncak, begitu juga dalam pendakian ke puncak Gunung Cikurai ini. Pendaki merasa puas setelah mencapai puncak. Khususnya puncak cikurai, pendaki akan disuguhkan pemandangan yang mungkin berbeda dengan pemandangan di puncak gunung lain, karena kalau kita berdiri di puncak gunung ini yang luasnya kurang lebih sebesar “lapangan sepak bola”, pandangan mata kita akan sangat jelas melihat sekeliling gunung, karena tidak ada pohon ataupun bangunan apapun yang menghalangi pandangan kita. Oleh karena itu sebaiknya pendaki mencapai puncak pada dini hari karena ketika matahari terbit, pemandangannya mungkin tidak akan pernah bisa dilupakan.
Setelah pendakian puncak selesai, pendaki diberi pilihan untuk jalur penurunan. Pendaki dapat turun menuju Cikajang atau turun melewati jalur awal ketika pendaki memulai pendakian.
Untuk mencapai Cikuray dapat ditempuh dengan naik kendaraan umum dari Bandung atau dari Tasikmalaya menuju terminal Guntur. Dari terminal kota kita dapat menumpang angkutan kota nomor 06 jurusan Garut – Cilawu dan turun di portal perkebunan teh nusantara (PTPN) VIII atau Dayeuh Manggung. Dari sini, perjalanan dilanjutkan dengan jalan kaki sekitar 10 km menuju pemancar beberapa stasiun televisi sebagai titik awal pendakian. Kalau mau cepat, kita dapat menyewa ojek seharga Rp.30 ribu per orang.
Atau bisa gunakan 2 jalur pendakian lain yg biasa digunakan  (Cikajang dan Bayongbong). Ketiga jalur tersebut menawarkan medan yang sangat menarik dengan karakteristik masing-masing. Jalur bayongbong adalah jalur yang paling terjal, tetapi dapat cepat sampai di puncak.






Bagi saya pribadi, jalur pendakian Cikurai ini cukup berat. Karena mulai dari awal pendakian hingga puncak kita akan senantiasa disuguhi jalur yang terus menanjak. Oleh karena itu, siapkan fisik dan mental anda.
Tapi semua rasa lelah dan penat akan terbayarkan begitu anda mencapai puncak.

Wednesday 2 February 2011

Pengetahuan Dasar Dalam LELANG MOTOR Satuan

Dalam posting sebelumnya dah disebutin kalo gw dapetin motor terakhir gw Si Pulsy (BAJAJ PULSAR 135LS) dari sistem lelang motor satuan.
Ada beberapa keuntungan apabila memang kita berniat mencari motor second dari pelelangan.
Kita bisa mendapatkan motor yang lebih murah daripada dealer motor second. Tapi untuk itu butuh usaha lebih dari kita.

Untuk daerah Bandung, ada dua penyelenggara lelang motor satuan yang gw ketahui yaitu ALTO LELANG dan CASA LELANG. Mungkin yang lain ada yang bisa menambahkan???

Pendaftaran lelang cukup mengisi formulir pendaftaran + 1 lembar fotocopy KTP dan Uang jaminan/Uang pendaftaran.

ALTO LELANG
Lokasi: MIKO MALL
Jalan Kopo No. 599, Bandung, Jawa Barat
Telp. (022) 91176989
www.altolelang.com

*motor yang dilelang rata-rata adalah motor produksi 2004 ke atas.
*Kondisi motornya juga lebih bervariasi, mulai yang mulus ampe yang ringsek bekas kecelakaan.
*Surat-surat kendaraan pun juga bervariasi, ada yang kumplit sampai tidak ada surat-surat sama sekali.
*Lokasi open house terletak di area parkir yang terbuka. Sehingga Warna motor nampak lebih kusam karena terpaan matahari dan debu.
*Biaya pendaftaran sebesar Rp 1.000.000,- per account
*Apabila kita tidak mendapatkan motor pada saat lelang maka uang pendaftaran kembali 100%
*Jika kita mendapatkan motor pada saat lelang, maka akan ada extra charge dari harga akhir yang terbentuk sebesar Rp 250.000,- sebagai biaya administrasi.


CASA LELANG
Jalan Soekarno Hatta No. 169, Bandung, Jawa Barat
Telp. (022) 93627363 - 081910206039 - 70840324 - 93253997 - 08122159500

*motor yang dilelang rata-rata adalah motor produksi 2009 ke atas.
*Kondisi motornya relatif lebih terjaga ke orisinalitasannya dan masih mulus.
*Surat-surat kendaraan lengkap mulai dari BPKB, STNK, FAKTUR.
*Lokasi open house ada di dalam ruangan. Sehingga warna cat motor lebih terjaga karena terlindung dari terpaan matahari dan debu.
*Biaya pendaftaran sebesar Rp 1.000.000,- per account
*Apabila kita tidak mendapatkan motor pada saat lelang maka uang pendaftaran kembali 100%
*Jika kita mendapatkan motor pada saat lelang, maka akan ada extra charge dari harga akhir yang terbentuk sebesar Rp 175.000,- sebagai biaya administrasi.


SKEMA / PROSEDUR LELANG




Beberapa pengetahuan lelang yang gw dapet:
  • Cari motor-motor yang diinginkan, sesuaikan dengan kriteria kita.
  • Usahakan jangan hanya mengincar 1 motor saja, buat banyak pilihan motor yang kita mau. Jadi kalo salah satu ga dapet masih ada option yang lainnya.
  • Cek harga pasaran motor-motor yang kita inginkan.
  • Cek kondisi fisik motor, No. Rangka, No. Mesin, kelengkapan surat dan pajak motornya (apakah sudah mati atau masih ada).
  • Kelengkapan surat terdiri dari BPKB, STNK, Faktur dan Kwitansi.
  • Sesuaikan fisik motor seperti warna, no. mesin dan no. rangka apakah sesuai dengan BPKB dan STNK.
  • Usahakan cari motor yang pajaknya masih panjang, sehingga kita tidak perlu mengeluarkan biaya ekstra untuk mengurus pajak.
  • Jika memang mencari motor yang kondisinya "amburadul" seperti fisik body rusak, pajak yang mati atau telat dan motor berpelat nomer luar kota. Perhitungkan juga biaya untuk "menormalkannya".
  • Harga limit adalah harga dasar dari kendaraan yang telah ditentukan oleh penyelenggara lelang.
  • Tentukan batas harga maksimal sesuai kemampuan kita, jadi kalau harga bid sudah melampaui batas harga kita maka lebih baik dilepas saja itu motor.
  • Kenaikan harga pada saat lelang adalah kelipatan Rp 100.000,-
  • Jaga emosi kita ketika lelang, selalu fokus. Supaya emosi lebih terkontrol biar ga kesetanan dan keterusan ngebid motor. Yang pada akhirnya membuat harga motor semakin tinggi.
  • Kalo mau ngebid, angkat tangan tinggi-tinggi beserta nomernya. Supaya mudah diketahui.
  • Biasanya dalam lelang, penyelenggara lelang akan memasukkan oknumnya menjadi peserta lelang untuk menghasilkan keuntungan lebih.
  • Perhatikan para peserta lelang di ruangan. Mana yang Preman, Pemborong, Orang bengkel, Perorangan atau Oknum dari pihak lelang.
  • Kebanyakan peserta lelang merupakan pemain lama yang berkecimpung di perdagangan motor bekas.
  • Ada beberapa peserta lelang yang merupakan pemborong besar.
  • Usahakan cari tempat duduk di posisi 3/4 dari depan. Jadi kita bisa tau siapa aja lawan kita dalam lelang dan bisa menentukan harga.
  • Biasanya Pemborong2 besar mengambil motor yang mudah untuk dijual kembali dan permintaannya masih banyak. Seperti Honda Revo, Supra, Fit, Karisma, Smash, Yamaha Vega, jupiter dan berbagai motor matic.
  • Untuk pemborong besar biasanya dia akan membawa rombongan kecil kroni-kroninya yang juga menjadi peserta lelang. Hal itu supaya mereka bisa menentukan harga dan meminimalisir persaingan harga.
  • Untuk motor-motor yang kondisinya rusak, surat-surat ga lengkap dan pajaknya udah mati/telat biasanya didapatkan oleh peserta lelang yang mempunyai bengkel motor sendiri.
  • Untuk motor-motor yang kondisi mulus, tahun terbaru dan gampang dijual kembali biasanya didapatkan oleh peserta lelang yang mempunyai usaha jual beli motor bekas.
  • Untuk motor-motor yang pelat motornya luar kota bandung seperti T, Z, B, dll. Biasanya didapatkan oleh satu peserta lelang yang khusus mengincar motor-motor tersebut.
  • Biasanya akan terdapat beberapa kubu dalam suatu lelang. Yang merupakan kubu-kubu dari para pemborong besar. Dan apabila suasana semakin panas diantara para kubu tersebut maka akan tercipta "perang harga". Hal itu disebabkan karena EGO dari tiap-tiap kubu yang ga mau kalah dengan kubu yang lainnya. Karena jika suasana sudah mulai panas biasanya akan terlontar selentingan dan sepetan antar kubu tersebut.
  • Jika sudah terjadi "perang harga" antar kubu tersebut maka kita lebih baik tidak ikut-ikutan menawar. Karena rata-rata, harga akhir yang terbentuk dari motor itu TINGGI.
  • Jika seandainya kita tidak mendapatkan motor satu pun, maka segeralah mengambil kembali uang DP pendaftaran. Untuk menghindari antrian yang panjang.
  • Rata-rata kenaikan harga motor sekitar 30-70% dari harga limit.
  • Rata-rata harga akhir yang terbentuk paling tinggi itu masih lebih rendah daripada harga pasaran pada umumnya.
  • Jika kita bisa mendapatkan harga yang lebih murah dari pasaran maka kita beruntung.
  • Jika kita dapat harga yang relatif tinggi tapi masih dibawah harga pasaran maka kita rada apes.
  • Kalau anda bisa mendapatkan motor dengan harga limitnya maka anda telah mendapatkan JACKPOT!!!
  • Peserta lelang dianggap telah meneliti kendaraan yang dimenangkan.
  • Kendaraan dilelang dalam kondisi apa adanya.
  • Rata-rata kendaraan tidak dilengkapi dengan toolset, manual book, buku garansi dan tidak semua kendaraan memiliki kunci kontak.
  • Pelunasan harga lelang dan biaya administrasi serta pengambilan barang paling lambat 3 hari setelah lelang.
Gw masih awam banget mengenai lelang, keterangan yang gw berikan merupakan apa yang gw ketahui dari 2 kali ikut lelang. Sorry menyori jika ada kekurangan atawa hal yang tidak sesuai.

    Tuesday 1 February 2011

    NEW BIKE!!! BAJAJ PULSAR 135LS

    Bermula dari assignment bokap buat nyari motor lagi buat operasional yang di rumah. Dan bisa buat cadangan kalo seandainya motor gw Si Pio rusak.

    Budget yang disediakan ama bokap 10 juta dengan kriteria Motor produksi 2008 ke atas, kondisi mesin bagus dan motor lengkap dalam kondisi standard pabriknya.
    Dengan budget segitu, bayangan gw bakal dapet motor bebek atau matic saja.
    Mulailah gw hunting, dengan harapan budget minimal dapet hasil maksimal.

    Hunting dimulai dengan browsing di forum-forum jual beli.
    Sasarannya adalah mencari motor dengan kapasitas mesin minimal 125cc.
    Pilihan dalam bayanganku adalah Suzuki Satria 150F, Suzuki Shogun 125R, Suzuki Thunder 125, Suzuki Skydrive 125, Yamaha Jupiter MX 135, Honda Revo 125R dan Kawasaki ZX 130.
    Namun rata-rata harga yang ditawarkan masih tergolong tinggi untuk kriteria yang diinginkan.

    Akhirnya dapet info di Tribun JaBar mengenai lelang motor satuan yang diselenggarakan oleh OTO LELANG. Tidak ada bayangan sama sekali mengenai Sistem dan cara lelang. Mulailah mencari info di internet mengenai LELANG. Disini aku selalu minta wangsit ama Mbah GOOGLE buat menambah pengetahuan. Akhirnya gw sambangi langsung tuh lokasi Open House OTO LELANG. Tanya sana-sini, tengak-tengok motor-motor yang dilelang dan akhirnya nekat dengan DP 1 juta gw langsung daftar pada hari itu juga.

    Dari 400 motor yang dilelang, hanya 25 motor yang masuk kriteria gw. Tibalah hari pelelangan, lelang dilaksanakan di MIKO MALL Kopo. Ketika lelang dimulai sempat kaget dengan jalannya lelang, ternyata gag sesuai dengan bayangan. Satu persatu motor kecengan lepas ke peserta lelang yang lain. Dagdigdug ikutan ngebid beberapa kali tapi tetep aja kalah bid. Akhirnya gw gag dapet satupun motor di lelang itu. Untung saja uang DP kembali 100%. Nothing to loose lah, seenggaknya gw dah dapet pengalaman lelang dan dapet beberapa pengetahuan dasar dalam lelang.

    Ketika ambil refund DP, gw tanya-tanya ama panitia lelang. Ternyata mau diadakan lelang lagi 2 minggu kemudian. Prepare deh buat ikut lelang ronde ke 2. Ketika waktu open house lelang ke 2 tiba, langsunglah meluncurrr ke TeKaPe. Pas liat-liat motor lelangnya ternyata pilihannya yg sesuai kriteria malah lebih sedikit dan kondisi motor-motornya pun gag lebih bagus dari lelang pertama.

    Eh, tak dinanya. Malah dapet info dari sesama pengunjung open house, kalau ada tempat lelang lainnya selain ALTO LELANG. Lokasinya di caringin dan penyelenggara lelangnya adalah CASA LELANG.

    Tanpa babibu lagi, langsung gw meluncur ke tempat yang dimaksud. Sesampainya disana ternyata jumlah motor yang dilelang cuma 250 unit. Tapi kondisi motornya itu, gress chuy dan surat-suratnya pun komplit. Motor yang dilelang disana minimal keluaran tahun 2009. Mulailah incar incer motor yang sesuai kriteria. Prioritas utama adalah Bajaj Pulsar 135 LS kemudian Yamaha Jupiter MX, Suzuki Skydrive dan Honda Vario CBS techno.

    Jadilah gw daftar di CASA LELANG. Karena Prioritas utamanya adalah BAJAJ PULSAR 135 LS, maka gw ga begitu ngotot ngebid di motor-motor yang lainnya. Tercatat dalam lelang itu ada 5 PULSAR yang akan dilelang. 2 merah dan 3 hitam. Yang gw incer adalah PULSAR warna hitam.

    Akhirnya, Alhamdulillah bangetttt!!!
    Gw bisa ngedapetin motor inceran gw BAJAJ PULSAR 135 LS BLACK, bermesin Hitam. Tahun 2010 Bulan Agustus dengan harga akhir yang terbentuk 8,3 Juta Rupiah. Kondisi mulus cling-cling, sebelas duabelas ama paha Aura Kasih. Pajaknya masih panjang, jadi ga perlu khawatir mengeluarkan biaya tambahan dalam waktu dekat. Ntu motor umurnya baru 5 bulan chuy, kilometernya aja baru 3500 di spidometernya. Dimana pulsar-pulsar yang lainnya laku di kisaran harga 9,5-11,5 Juta. Beuh, pang murahna. Harga barunya sendiri di dealer bandung adalah 14,7 juta (on the road).

    PENAMPAKAN PULSAR





    Bajaj Pulsar 135 LS Specifications

    Bajaj Pulsar 135 LS (or 135 CC) is finally out !!
    Bajaj-Pulsar-135LS-Bike-India
    The Official Website for the bike is also there where you can check all the stuff about this new product from Bajaj.
    As per the Bajaj India P135 Website, The Pulsar 135LS has everything you expect in a Pulsar and more. It is powered by the World’s first and only 4 Valve DTS-i engine.
    Giving it not just the best in class pick-up and top speed but also great mileage. Being a light sports bike, it has both the power and the agility to let you weave your way through city traffic, effortlessly.d

    Bajaj Pulsar 135LS Technology:

    • 4 Valve Technology
    • DTS-i Digital Twin Spark Ignition
    • Ignition with a Digital C.D.I
    • TRICS III
    • Constant Velocity(CV) Carburetor
    • ExhausTEC (Torque Expansion Chamber)* technology for the exhaust technology.
    • Bikini headlight faring, LED tail lamps, clip on handle bar, split seats, split grab rail, single down tube frame
    • Electric start with auto choke
    • Suspension – Telescopic front suspension with anti friction bushes and Nitrox rear suspension (Nitrogen Oxide assisted gas shocker with 5 step adjustable suspension)
    • Battery charge indicator

    Bajaj Pulsar 135LS Colors:

    Bajaj Pulsar P135 is avaialbe in the following Two Colors:
    • Wine Red
    • Midnight Black

    Bajaj Pulsar 135LS Specifications:

    Engine
    Type 4 stroke, air cooled, 4-valve, single cylinder, SOHC, DTS-i
    Displacement (cc) 134.66cc
    Max. Power (Ps @ RPM) 13.5 @ 9000 rpm
    Max. Torque (Nm @ RPM) 11.4 @ 7500
    Starting Kick + Self start
    Suspension
    Front Telescopic Front Fork with antifriction bush (Stroke 130)
    Rear Trailing arm with Co Axial Hydraulic cum Gas filled adjustable Shock Absorbers and Triple rate Coil Spring
    Brakes
    Front Disc (Diameter 240 mm)
    Rear Drum (Diameter 130 mm)
    Tyre
    Front & Wheel Size Tubetype Unidirectional – 2.75 x 17″ & 1.4 X 17, 5 Spoke Alloy
    Rear & Wheel Size Tubetype Unidirectional – 100 / 90 x 17″ & 2.15 X 17, 5 Spoke Alloy
    Fuel Tank
    Total litres
    (reserve, usable)
    Capacity : 8 litres,
    Reserve : 2.5 litres (1.6 litres usable)
    Electricals
    System 12 V Full DC
    Headlamp (Low/High Beam- Watts) 35/35 W with 2 pilot lamps
    Dimensions
    Wheelbase 1325 (mm)
    Ground clearance 170 mm
    Kerb Weight 122 Kg
    Key Features
    Auto Choke Yes
    Clip-on handle bar Yes
    Speedometer Digital
    Tachometer Digital type with analog display
    Fuel gauge Digital
    Tripmeter Digital
    Wheel type Alloy

    Kesan gw setelah memakai ni PULSAR adalah motornya uenteng, dah kebiasaan bawa Scorpio sih. Tampangnya okeh. Tarikannya yahud, diatasnya Thunder 125 dan masih bersaing ama MEGAPRO atau sejenisnya. Top speed yang pernah gw dapet adalah 117km/jam di spidometer digitalnya. Dan yang paling penting adalah uiritttnyaa itu jan tenan, 1liter/40km dengan tipikal mengendarai yang sering gasspoll. Kalo bawanya make metode ekonomis mungkin bisa nyampe 1liter/65km, sesuai ama yang diklaim oleh website PULSAR India.

    My LOST BIKE!!! HONDA VARIO

    Motor Matic Honda Vario 110cc. Enak benyulll bawa ni motor, kaya bawa motor maenan aja. tinggal gasremgasrem doang. Intinya orang yang bisa bawa Sepeda, pasti bisa bawa ni motor. Belum ada Setahun gw pegang ni motor, udah harus rela digondol maling kurang ajarrrrr!!!!

    Hilang 2 hari sebelum iedhul adha di Jalan Jurang, Kost-kostan temen.
    Udah ada firasat ga enak malem itu, tapi ga nyangka aja kalo imbasnya bakal ke Vario.
    Padahal ntu motor diparkir di paling depan, dan dibelakangnya dihalangi oleh 2 motor trail dan motor bebek.
    Salahnya gw terlalu mempercayakan ama fitur keamanan magnetic lock doang buat si Vario tanpa mengaplikasi gembok-gembok gaban yang lainnya.

    Walaupun ntu Vario dah dihalangi banyak motor, nampaknya si maling udah ngeceng tuh Vario sehingga rela menyingkirkan terlebih dahulu motor-motor lain yang menghalanginya buat ngeboyong tuh Vario. Saking ngecengnya, nampaknya tuh maling dah bawa helm sendiri. karena helm gw yang ditaruh di Vario ditinggalkannya.

    Mungkin itu sedikit kebaikan dari si maling buat gw, dengan meninggalkan helm supaya gw ga harus nyari helm lagi buat naik ojeg ke kantor polisi terdekat dan balik ke rumah. Mbok ya yang ditinggal Varionya aja, Helm silahkan dibawa.

    Ga nyenyak tidur gw selama berhari-hari, bawaannya uring-uringan mulu. Plus sering bengong ngebayangin kalo seandainya ketemu tuh maling, gw giles dah tu muka si maling pake ban motor trail gw.

    Nampaknya juga gw harus merelakan tuh Vario lenyap selama-lamanya. Gak berharap banyak dari pihak kepolisian bisa menemukannya. Mungkin kalo juga diketemukan, dipakai juga ama oknum pulisi buat operasionalnye.

    Soalnya gw dah dikecewakan ama oknum kepolisian ketika buat laporan kehilangan motor. Udah tau gw kena musibah, HILANG MOTOR. Masih juga dimintai uang rokok. Ampir aja gw mencak-mencak emosi. Dari yang awalnya emosi kehilangan motor ke emosi ama tuh polisi.


    PENAMPAKAN MANTAN VARIO


    Spesifikasi:
    Panjang X lebar X tinggi: 1.897 x 680 x 1.083 mm
    Jarak sumbu roda: 1.273 mm
    Jarak terendah ke tanah: 132.5 mm
    Berat kosong: 758 mm
    Tipe rangka: Tulang Punggung
    Tipe suspensi depan: Teleskopik
    Tipe suspensi belakang: Lengan ayun dengan sokbreker tunggal
    Ukuran ban depan: 80/90 – 14 M/C 40P
    Ukuran ban belakang: 90/90 – 14 M/C 46P
    Rem depan: Tipe cakram hidrolik dengan piston ganda
    Rem belakang: Tromol
    Kapasitas tangki bahan bakar: 3,6 Liter
    Tipe mesin: 4 Langkah, SOHC
    Diameter x langkah: 50,0 mm x 55,0 mm
    Volume langkah: 108 cc
    Perbandingan kompresi: 10,7 : 1
    Daya maksimum: 8,99 PS / 8000 rpm
    Torsi maksimum: 0,86 kgf.m / 6.500 RPM
    Kapasitas minyak pelumas mesin: 0,7 Liter pada penggantian periodik
    Kopling Otomatis: Otomatis sentrifugal, tipe kering
    Gigi transmsi: Otomatis, V-Matic
    Pola pengoperan gigi: -
    Starter    : Pedal dan elektrik
    Aki     : 12 V – 3,5 Ah
    Busi     : ND U22FER9 / NGK CR7EH-9
    Sistem pengapian     : DC – CDI, baterai
    Tinggi tempat duduk     : 758 mm
    Sistem pendingin     : Pendingin dengan cairan (liquid cooled)
    Susunan silinder     : Silinder tunggal
    Karburator : VK22 x 1
    Lampu depan: 12 V 25 W / 25 W x 2
    Lampu senja: 12 V 3,4 W x 2

      My 3rd RIDE... YAMAHA SCORPIO 225

      Ni motor adalah hasil Tukar tambah dari motor gw sebelumnya. Satria 120R 2001.
      Alasan gw pilih YAMAHA SCORPIO 225 adalah karena gw lebih demen motor laki daripada bebek. Kapasitas mesinnya gede buat kelasnya, 225cc chuy. MONOSHOCK. Harganya lebih murah daripada motor laki sekelasnya seperti TIGER dan NINJA. Dan motornya pun masih jarang pada waktu itu, tahun 2003.

      Jadi kalo gw gi bawa ni motor, orang-orang pada melihat terheran-heran. Rata-rata pada saat itu orang-orang mengira bahwa Scorpio adalah pembaharuan dari RX-KING, wajar karena bentuknya memang mirip dengan KING. Bedanya, Si Scorpio kaga ngebull seperti kakanya Si King. Itu Karena Scorpio bermesin 4tak dan King 2tak.

      Ternyata pilihanku meminang si pio tidaklah mengecewakan, tarikannya kaya kakaknya Si King. buat guassspoll dan rebah masih ajeb aja. Bensinnya waktu dalam kondisi standard irit minah 1L/30km, dengan gaya bawa motor yang terus dipanteng.

      Rekor kecepatan pernah sampe 160km/jam di jalan rancaekek. Tapi terpaksa harus dikurangi karena jalanan sudah mulai ramai dan motor mulai bergetarrrr. Nyali pun ciut tuk meneruskan menambah kecepatan Si Pio.

      Karena gw dah cocok ama Si Pio makanya ni motor tetep dipertahankan. Tercatat udah 8 Tahun gw nunggangin Si Pio. Dari 2003 sampai saat ini.

      Sudah banyak suka duka gw ama ni motor. Mulai dari jatuh biasa, nyungsep di kolong truk ampe yang terakhir dan terparah Nyium bokong angkot Kalapa-Dago. Ampe-ampe gw ama Si Pio harus rawat inap bersama.

      Sejak peristiwa terakhir itu, maka kuputuskan untuk mentransformasi Si Pio biar bisa hidup di 2 alam. Di Kota dan Gunung (Dual Purpose). Jadilah Si Pio motor jejaden, Trail dan Supermoto wannabe.

      wuahhh, pokoke PIO!!! Aku padamuuuu!!!


      BENTUK ASLI



      2ND TRANSFORMATION (SUPERMOTO WANNABE)





      FINAL TRANSFORMATION (TRAIL WANNABE)


       

      STANDARD SPECIFICATION:

      Engine Engine type: 4 stroke, SOHC air cooler
      Diameter x strok : 70 x 58 mm
      Gear: Manual
      Transmission: 5 kecepatan
      Pola pergantian gigi : 1-N-2-3-4-5
      Carburetor : BS 30 x 1 MIKUNI
      Battery: 12V, 7AH/GM7B-4B
      Spark plug : BP8EA/x24ES-U
      Cylinder volume : 223 cc
      Compression rate : 9.5 : 1
      Susunan silinder : Silinder Tunggal Tegak
      Starter : Kick & Electric
      Fuel : Premium
      Sistem pelumasan : Basah
      Kapasitas Oli Mesin : 1,2 liter

      CHASSIS
      Berat kosong : 125 kg
      Tipe rangka : Double Cradle
      Kapasitas tangki : 13,5 liter
      Jarak sumbu roda : 1295 mm
      Jarak terendah ke tanah : 165 mm

      Suspension
      Suspensi depan : Teleskopik
      Suspensi belakang : Monocross
      Ukuran ban belakang : 100/90-18-56 P
      Ukuran ban depan : 80/100-18-47 P

      Performance
      Dimensi P x L x T : 2020 x 770 x 1090 mm
      Radius belok minimum :

      Daya maksimum : 19 PS/8.000 RPM
      Torsi maksimum : 1.86 kgf.m/6.500 RPM
      Sistem Pengapian : DC-CDI

      Braking system
      Rem depan : Cakram double piston
      Rem belakang : Tromol


      MOD SPECIFICATION:
      • Seher oversize 300 : (73x58)
      • volume cylinder : ga tau rumusnya... kudu di itung dulu
      • Porting and polished
      • Papas head
      • Karburator : Keihin PE 30
      • Air Filter : TK
      • Kampas kopling : Ninja RR
      • Per kopling : BRT
      • Knalpod : Abbys lite
      • Coil : Techlite
      • Oli : BM1
      • Setang Trail : First Racing
      • Raiser setang
      • Hand guard : Cungkow
      • Head lamp : Acerbis
      • Spakboard depan : Borma
      • Swing arm : Honda Hornet
      • Shock Breaker belakang : Suzuki GSX 600
      • Rem belakang : Cakram
      • Gear belakang : TK 54 mata (buat TS)
      • Rantai : 428 H, 130 mata
      • Ban Mode Supermoto : Depan (Battlax BT45 100/80/18), Belakang (Battlax BT45 120/70/18)
      • Velg Mode Supermoto : Depan (TK 2.15/18), Belakang (TK 2.50/18)
      • Ban Mode Trail : Depan (Comet 80/100/21), Belakang (Swallow 110/100/18)
      • Velg Mode Trail : Depan (DID 1.60/21), Belakang (DID 2.15/18)
      • Stopper ban trail : Depan belakang masing2 satu
      • Stabilizer rantai
      • Busi : NGK Irridium

      SUZUKI SATRIA 120R MY 2nd BIKE

      Suzuki Satria 120 R adalah motor pertama yang kumiliki untuk kegiatan keseharian gw. Kumiliki ketika gw masih duduk di kelas 1 SMA dan kupergunakan untuk sarana mobilitasku kesekolah dan ngalor ngidoel kemana aja. Biasa kupanggil dia Sussy.
      Sepeda Motor bebek underbone dengan kapasitas mesin 120 cc, 2 tak, kopling. dengan warna Hitam

      Inilah Dia Si Sussy


      Walaupun tenaga dan performa Suzuki Satria ini tidak mengecewakanku. Namun gw ga begitu suka dengan penampakannya yang motor bebek. Maka ni motor ga bertahan lama, karena gw lebih prefer ke model motor sport. Karena itulah ni motor kemudian ditukar dengan Si Pio.

      Specification:
      Suzuki Satria 120 R
      ENGINE
      : 2 stroke,single cylinder,air cooled
      BORE X STROKE
      : 56 x 49 mm
      COMPRESION RATIO
      : 7.0 : 1
      CARBURETOR
      : mikuni VM 20 ss
      IGNITION
      : dc. cdi
      NET WEIGHT
      : 101 kg
      MAX POWER
      : 13,5 ps @ 8000 rpm (RU120)
      15,5 ps @ 8000 rpm (RGV120)
      MAX TORQUE
      : 1,50 kgmf @ 7000 rpm
      INTAKE SYSTEM
      : reed valve
      TRANSMISION
      : 5 speed (satria 120 s)
      : 6 speed (satria 120 R dan 120 R LSCM )
      RIWAYAT HIDUP
      - RU 120 LD (satria 120 s) 1997 – 2002
      - RU 120 LU (satria 120 R) 1998 – 2005
      - RU 120 LSCM (new satria 120 R) 2003 – 2005
      BIKE NICK NAME
      - satria lumba-lumba (satria 120 s, satria 120 R sebelum LSCM)
      - satria hiu (satria new 120 RU LSCM)
      NAMA LAIN DI ASIA
      - suzuki RGX 120
      - suzuki RGV 120
      - suzuki Stinger 120

      Overall, gw puas make ni motor. buat gegeberan ajib banget. Secara mesin 2 tak 120cc. Yang ga kuat adalah ngerawat dan ngasih minum ni Sussy. Boros bangetttt.....minumnya ONTA pisan. Satu lagi yg gw suka dari ni motor, mesinnya tegak chuy.

      Motor ini gw pake selama 2 tahun. Dan kemudian dijual buat tukar tambah ama YAMAHA SCORPIO G 225, Tahun 2003.

      My 1st RIDE... YAMAHA YT115 Trail

      NI dia motor pertama yg gw pake buat belajar riding ampe lancarrrr.
      Motor dines bokap YAMAHA YT115 Trail. Karena babeh lebih sering make mobil dinesnya buat keperluan dines sehari-harinya. Jadi ni motor dianggurin aja di garasi rumah. Daripada mubazir tuh motor ngendon aje digarasi, ya mending gw pake. Kasihan gw ama tuh motor, hasratnya buat bisa rolling di jalanan kota Tembilahan, Indragiri Hilir, Riau ga kesampaian.

      Penampakan YT115 Trail


      Dengan menyandang spesifikasi mesin hampir sama dengan sang kakak yakni Yamaha RX-Special, yang menggendong mesin berteknologi 2 langkah, single silinder, berkubikasi 115cc berpendingin udara, mempunyai maksimum power 15.5ps pada 8.500rpm, serta maksimum torsi 1.35kg-m pada 8.000rpm, menggunakan sistem pengkabutan bahan bakar karburator mikuni vm22, pengapian CDI, kelistrikan 12v, manual stater, serta manual kopling tipe basah, menerapkan 5 percepatan, kapasitas tangki BBM 9 lt, serta oli samping 1.2lt, suspensi depan teleskopik dengan dilengkapi penghenti laju disk brake untuk roda depan yang berukuran 18″-250, dan roda belakang 18″-275 yang masih mengandalkan tromol untuk menahan laju putaran rodanya, serta yang terakhir berat total motor adalah 95kg.
      Motor ni lah yang gw jadiin korban buat belajar motor secara diem-diem. Secara waktu ntu gw masih kelas 1 SMP dan masih belum direstui buat bawa motor.

      Keseharian gw buat mobilitas sehari-hari pada waktu ntu cuma dikasih Sepeda Gunung. Bosen ngagoesss jadi timbul hasrat buat pelintirrr gas.

      Naik dan belajar motor ni perjuangan banget. Mulai pemakaiannya yang diem-diem, jadi baru bisa make ni motor ketika babeh ngantorrr. Ngambil kuncinye yg diatas lemari, yg pd masa itu gw harus manjat tuh lemari buat ngambil kuncinya.

      Trusss cara make ni motor. Dimana jika gw mau naik maka harus naik dari trotoar terdekat, karena kaki gag nyampe. Nyelahnye yg mbuat kaki pengkor. Kopling yg buat tangan kesemutan. Ampe kalo pas mo berhenti pun harus nyari trotoar lagi. Belum lagi dari urusan polusi suara dan asepnya, bwahhhhh.

      Tapi semua kendala itu termasuk resiko jatuh dah gak gw peduliin lagi. Demi bisa m

      Buat urusan kelengkapan surat kendaraan sih gw ga begitu kuatir. Karena di tempat gw tinggal waktu itu di Tembilahan, Indragiri Hilir, Riau merupakan kota kecil yang tenang dan aman. Jadi polisi jarang melakukan penertiban terhadap kelengkapan kendaraan masyarakatnya.

      Serasa pang pongahna di jalanan. Ketika kebanyakan anak-anak seumuran gw pada pake bebek astrea grand, gw dah pake motor batangan trail.

      Ni motor, juga penyebab kenapa gw ga begitu suka dengan motor bebek. karena dah terlanjur doyan ama motor kopling dan paha bisa ngempit body.



      Monday 31 January 2011

       

      Alkisah pada tahun 2003 datanglah sesuatu yang membuat hatiku bergetar. Dia adalah sesuatu yang pada masanya masih dianggap aneh oleh banyak orang, sehingga jika aku bermain bersamanya orang-orang akan memperhatikan.

      Dia adalah "Nyi Pio". Walaupun dia Hitam dan penampilannya rada kuno tapi banyak kelebihan yang dimilikinya.Banyak hal-hal seru yang telah kualami bersamanya, mungkin sudah menjadi bagian dari kehidupanku.

      Kalo kata orang-orang londo sono value of historynya gede banget. Sehingga gw ga bakal rela kalo sampai kehilangannya.

      Nyi Pio sudah menemani dari gw sekolah di SMA 7 Bandung, yang pada masa itu masih getol-getolnya gang geng gong motor. Dan kebetulan SMA 7 merupakan salah satu markas BRIGEZ. Sempat diajak oleh teman-teman untuk menjadi anggota BRIGEZ, namun gw tidak begitu tertarik karena hati sudah terpincut pada Penjelajah Alam MARCH SMA 7.Bisa dibilang gw dah mengenal dengan baik luar dalem "Nyi Pio".

      Entah mengapa,walaupun gw sering kali memperlakukan Nyi Pio dengan buruk malah hingga membuatnya terluka. Nyi Pio tidak pernah membuatku repot.

      Awalnya Nyi Pio hanya kuajak hang out di jalanan kota Bandung, sekali-kali kuajak jalan-jalan ke luar kota. Nyi Pio pun selalu melayani keinginanku yang selalu menyukai kecepatan, dan ia tak pernah mengeluh. diajak rebahan pun Nyi Pio masih mau meladeni.

      Bahkan kini Nyi Pio kupaksa mengikuti hobiku yang doyan ngagunung, jadi mau gak mau Nyi Pio harus bisa mengikuti pergerakanku di kota dan gunung. Egois sekali memang, tapi tetap saja Nyi Pio tidak rewel.

      Awal transformasi Nyi Pio sehingga mau dibawa ke gunung dimulai ketika gw dan Nyi Pio mengalami kecelakaan yang cukup parah. Sehingga gw harus di operasi di RS. HALMAHERA dan Nyi Pio di operasi di RS. SAB.Setelah operasi tersebut gw dan Nyi Pio semakin sering main di gunung, berkotor-kotoran bersama, jatuh bangun bersama dan bahu membahu melewati rintangan di jalur pegunungan.

      Hingga saat ini, sudah 8 tahun aku bersama dengan Nyi Pio (sewindu chuy).Karena nilai historisnya itulah, walaupun ada yang menawar "Nyi Pio" SEMILYARD ga bakalan gw tolak.Bodoh kalo gw tolak. Lebih bodo lagi orang yang menawar Nyi Pio. Walaupun Zaman semakin modern dan Nyi Pio semakin usang. kau akan tetap ku pertahankan. Terima Kasih atas pelayananmu selama ini Nyi Pio. Kau memang Sepeda Motor Favoritku YAMAHA SCORPIO


      PENAMPAKAN ASELI NYI PIO

       


      NYI PIO SETELAH DIDANDANIN
       

      CURUG MALELA

      MENJELAJAH Cekungan Bandung dengan gunung-gunung di sekelilingnya memang tidak ada habis-habisnya. Satu objek terkunjungi, objek lain sudah gugupay mengundang untuk datang. Banyak lokasi wisata air terjun di sekitar Bandung sudah dikunjungi dan Curug Malela mengundang kepenasaran untuk menyambanginya.

      Curug Malela berada di Kampung Manglid, Desa Cicadas, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat, berbatasan dengan Kabupaten Cianjur di barat laut Bandung. GPS menunjukkan posisi koordinat S07*00’38.1″ E107*12’22.0″ di atas batu tempat memandang keindahan curug itu. Seperti ditulis di banyak situs blog pribadi, situs pariwisata, atau situs resmi Perhutani, maupun Pemkab Bandung Barat, air terjun ini memang mengagumkan.

      Berdasarkan peta topografi, sungai yang jatuh sebagai Curug Malela setinggi lebih kurang 50 m dan lebar mencapai 70 m, adalah Cicurug. Toponimi sungai yang sesuai dengan sifat sungai ini yang banyak mempunyai air terjun. Hulu sungai berasal dari lereng utara Gunung Kendeng dengan bekas kaldera raksasanya yang berdiameter hampir 15 km. Dari gunung api yang terletak di sebelah barat Ciwidey yang telah mati ini mengalir jaringan Sungai Cidadap. Cidadap mengalir ke arah barat laut melalui Kecamatan Gununghalu menggerus rangkaian batuan keras yang umumnya berciri produk letusan gunung api tua.
      Aliran Cidadap setelah melewati utara Bunijaya, kemudian mengalir dengan pola rektangular, yaitu suatu pola aliran sungai yang berbelok-belok secara tajam, bahkan tegak lurus. Alirannya ke arah barat yang kemudian bernama Cicurug mulai memasuki relief sangat terjal di suatu dataran tinggi yang dulu dinamakan Plateau Rongga.
      Suatu keniscayaan bagi sungai yang mengalir di atas plateau untuk kemudian pola alirannya terganggu oleh air terjun yang bertingkat-tingkat. Itulah yang terjadi pada aliran Cicurug. Selain Curug Malela yang terbesar, ke arah hilir terdapat beberapa tingkat air terjun yang dinamakan Curug Katumiri dan Curug Ngebul, sebelum sungai ini bermuara ke Cisokan.
      Relief terjal Plateau Rongga memberikan medan terjal dengan lembah-lembah membentuk huruf V yang berkemiringan lebih dari 100% atau bersudut lebih dari 45 derajat. Itulah mengapa pengistilahan “dataran tinggi” menjadi kurang tepat karena jika kita menuju wilayah ini, kita akan menghadapi jalan yang turun naik berkelok-kelok. Di atas plateau ini ketika sungai-sungainya mengerosi daerah secara vertikal, lereng-lereng lembah selain menciptakan medan yang terbatas untuk dijelajahi, tapi dari sisi yang lain menciptakan lanskap yang memesona mata.
      Beberapa puncak plateau mencapai ketinggian di atas 1.000 m di atas muka laut rata-rata membuat udara pada Plateau Rongga umumnya sejuk. Tata guna lahan adalah perkebunan dan hutan. Sejak zaman Belanda, wilayah ini diperuntukkan bagi perkebunan teh yang sekarang dikelola oleh PTP Nusantara VIII Montaya.
      Batuan yang membuat relief menjadi terjal dan kasar itu adalah batu breksi dan konglomerat berumur Miosen Atas, kira-kira diendapkan pada lingkungan peralihan darat dan laut pada waktu 10 hingga 5 juta tahun yang lalu. Sumbernya diperkirakan beberapa gunung api purbakala di selatan Jawa Barat yang aktif pada masa itu. Jenis batuan ini yang di Curug Malela sendiri tampak berlapis-lapis, bersifat sangat keras. Kesan yang timbul dari kerasnya batuan dapat dilihat dari morfologi batuannya yang memperlihatkan dinding-dinding tegak yang licin. Itulah yang nampak pada dinding Curug Malela yang terlihat begitu kokoh dan anggun.
      Keanggunan air terjun yang dalam foto kecepatan rendah memberikan kesan seperti benang-benang sutra halus, tidak dimungkiri telah menawan hati dan pandangan mata siapa yang datang mengunjunginya. Jika hari tidak keburu gelap, kita akan seharian duduk tanpa bosan-bosannya menyaksikan fenomena alam yang luar biasa ini.


      Akan tetapi jangan ke Curug Malela jika Anda ingin berwisata! Bahan bacaan yang ada di situs-situs memang memberitakan keindahan Curug Malela. Bahkan sejak tahun 2006, beberapa media memuat pernyataan-pernyataan pejabat pariwisata yang memuji-muji potensi yang luar biasa ini. Kenyataannya, akses jalan yang seharusnya mulus menuju objek yang diunggulkan ini membuat pengendara frustrasi pada kunjungan pertama.
      Ketiadaan penunjuk arah sejak Kota Kecamatan Gununghalu membuat kita selalu bertanya kepada penduduk yang dilalui. Memang betul malu bertanya sesat di jalan, tapi kalau terlalu banyak bertanya karena ketiadaan penunjuk arah, pengelola daerahlah yang sesat di jalan birokrasinya. Jadi setelah banyak bertanya, jalan akan mengarahkan kita ke arah Bunijaya dan berbelok ke arah kanan di daerah yang dikenal sebagai Simpang Rongga. Jalan kemudian berkelok-kelok menyempit menanjak. Sekalipun beraspal baik, tapi lubang-lubang besar membuat kelancaran perjalanan terganggu.
      Di Kota Kecamatan Rongga, kita kembali dihadapkan pada persimpangan jalan dan terpaksa kembali bertanya. Jalan ke kiri yang diambil akan membawa kita ke daerah Kubang, Perkebunan teh Montaya. Jalan perkebunan asri yang diapit pohon-pohon mahoni dan damar membawa kita memasuki daerah perbukitan yang turun-naik berkelok-kelok pada jalan sempit. Beberapa kali kendaraan kita dapat langsung berhadapan pada kelokan sempit dengan kendaraan lain, atau terkejut ketika tiba-tiba pengendara ojek muncul di depan hidung kita dengan tiba-tiba.
      Perjalanan dari Gununghalu ke Kubang Montaya yang hanya berjarak kurang dari 20 km terpaksa harus ditempuh antara 1,5-2 jam perjalanan kendaraan roda empat, dengan banyak bertanya. Dari Simpang Kubang ke arah Cicadas kita akan didera jalan batu yang berlubang-lubang. Perlu waktu hampir satu jam menempuh jarak pendek tidak lebih dari 3 km itu.
      Sesampainya di Cicadas bukan berarti Curug Malela telah ada di depan kita. Jalan berikutnya berupa jalan perkebunan yang tidak dapat dilalui mobil biasa harus ditempuh dengan cara jalan kaki. Perlu waktu kira-kira satu jam untuk akhirnya mencapai Curug Malela setelah menuruni jalan setapak terjal dengan beberapa lereng hampir 70 derajat. Sangat melelahkan. Silakan bayangkan jalan kembali melalui rute yang sama.

      Beruntung setiap kali saya ke curug malela, saya selalu menggunakan belalang tempur saya. Sehingga bisa mengatasi buruknya jalan dan mempersingkat waktu dan jarak tempuh. 



      Sebelum curug terdapat beberapa Saung yang bisa kita gunakan untuk berteduh atau menginap. Saung-saung para petani yang terletak di hamparan sawah.


      perjalanan dari saung menuju curug masih sekitar 1 km lagi. melewati hamparan sawah dan jalur setapak yang dikala hujan akan semakin licin.
      Sesampainya di curug, kondisinya tidak bisa dikatakan bersih. Selain jika hujan maka airnya akan semakin keruh dan deras. Juga karena banyaknya sampah disana, baik yang berasal dari hulu sungai maupun dari ketidak pedulian pengunjung yang tidak mau membawa kembali sampahnya.

       

      Dari sisi lingkungan, sebenarnya Curug Malela sangatlah rentan terhadap pencemaran. Jaringan hulu Cicurug yang berasal dari Cidadap melewati kota-kota kecamatan yang cukup padat, seperti Gununghalu dan Bunijaya. Sepanjang alirannya di wilayah permukiman Kecamatan Gununghalu, lembah Sungai Cidadap menjadi tempat pembuangan sampah, terutama dari rumah-rumah yang tumbuh di tepi sungai. Sampah-sampah itu terbawa aliran Cidadap untuk kemudian ikut jatuh di Curug Malela. Jangan heran jika di lereng-lereng bawah dekat air terjun itu kita akan mendapati tumpukan sampah-sampah plastik, sandal jepit, atau styrofoam.

      Itulah Curug Malela yang memberi berjuta pesona, tetapi sayang sekali tidak terkelola dengan baik, selain juga munculnya ancaman pencemaran sampah. Jadi kalau ingin berwisata, jangan ke Curug Malela, kecuali jiwa kepetualangan Anda yang terus memanggil karena pesona curug ini dapat mengalahkan hambatan aksesibilitas yang memprihatinkan.


      CIREMAI

      tngcGunung Ciremai (3.078 mdpl) merupakan gunung berapi yang masih aktif dan bertipe Strato. Secara administratif termasuk dalam wilayah tiga kabupaten, yakni Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat. Kini G. Ceremai termasuk ke dalam kawasan Taman Nasional Gunung Ceremai (TNGC), yang memiliki luas total sekitar 15.000 hektare. Gunung Ciremai memiliki dua kawah utama, Kawah barat dan Kawah Timur, serta kawah letusan kecil Gua Walet.

      Posisi geografis puncaknya terletak pada 6° 53' 30" LS dan 108° 24' 00" BT. Gunung ini memiliki keistimewaan tersendiri bila dibandingkan dengan gunung-gunung lainnya di pulau Jawa, seperti juga Gunung Slamet, gunung ini terpisah dari gunung-gunung tinggi lainnya, tetapi Gunung Ciremai ini lebih dekat dengan Laut Jawa. Kegiatannya yang terakhir tercatat pada tahun 1973, berupa gempa tektonik yang cukup kuat.

      Gunung Ciremai merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat, dapat didaki dari arah timur melalui Linggarjati (580 m.dpl), dari arah selatan melalui Palutungan (1.227 m.dpl) dan dari arah barat melalui Maja (lewat Apui dan lewat Argalingga). Jalur Linggarjati dan jalur Palutungan adalah jalur yang paling banyak dilalui, dan merupakan jalur yang dianjurkan oleh pihak PERHUTANI pengelola kawasan hutan di sekitar Gunung Ciremai.Desa Linggarjati merupakan gerbang utama pendakian ke Gunung Ciremai. Untuk mencapainya, dari terminal Cirebon atau dari Jakarta, kita naik bus jurusan Kuningan dan turun di Terminal Cilimus atau di pertigaan menuju pusat Desa Linggarjati, dan meneruskan perjalanan ke Desa Linggarjati dengan minibus.

      Di Desa Linggarjati ini terdapat penginapan, salah satunya adalah Pesanggrahan di kawasan Taman Wisata Linggarjati Indah dan Siliwangi Park Resort. Walau begitu kita bisa dengan mudah mendapatkan tempat bermalam di Balai Desa atau dirumah-rumah, dengan biaya sukarela saja. Walaupun warung-warung juga tersedia, bila bermalam di rumah-rumah penduduk ini, kita bisa memasak sendiri.

      Pemanduan, Perijinan dan Keadaan Darurat

      Jika ingin mendaki Gunung Ciremai kita dapat meminta ijin di PERHUTANI Kuningan dan Polisi setempat (POLSEK Kuningan), dengan alamat: PERHUTANI KPH Kuningan Jl. Siliwangi 43 Kuningan- Jawa Barat (Telp. 0232-81144). Kita juga harus mendapat Rekomendasi dari Dinas Sosial Politik (Ditsospol) Kabupaten Kuningan dan Ijin dari Kepolisian Resort Kuningan.
      Bila kita mendaki lewat Desa Linggarjati, kita harus melapor ke petugas PERHUTANI, Pak Juned untuk perbaikan pondok pendaki. Pak Juned dapat memberi informasi tentang jalur pendakian Gunung Ciremai, juga bisa membantu mencarikan pemandu atau porter. Bila kita lewat jalur Apui kita melapor dahulu kepada PERHUTANI unit Apui.Untuk mencari Pemandu gunung dapat di cari di Apui. Bila terjadi keadaan darurat saat melakukan pendakian di Gunung Ciremai selain menghubungi aparat desa setempat,bisa juga menghubungi Organisasi Pencinta Alam, AKAR di Kuningan dan WANADRI di Bandung.

      Vegetasi

      Hutan-hutan yang masih alami di Gunung Ceremai tinggal lagi di bagian atas. Di sebelah bawah, terutama di wilayah yang pada masa lalu dikelola sebagai kawasan hutan produksi Perum Perhutani, hutan-hutan ini telah diubah menjadi hutan pinus (Pinus merkusii), atau semak belukar, yang terbentuk akibat kebakaran berulang-ulang dan penggembalaan.
      Sebagaimana lazimnya di pegunungan di Jawa, semakin seseorang mendaki ke atas di Gunung Ciremai ini dijumpai berturut-turut tipe-tipe hutan pegunungan bawah (submontane forest), hutan pegunungan atas (montane forest) dan hutan subalpin (subalpine forest), dan kemudian wilayah-wilayah terbuka tak berpohon di sekitar puncak dan kawah.

      SATWA

      Bangkong bertanduk (Megophrys montana), Percil Jawa (Microhyla achatina), Katak-pohon Emas (Philautus aurifasciatus), Bunglon Hutan (Gonocephalus chamaeleontinus), Cecak Batu (Cyrtodactylus sp.), Elang Hitam (Ictinaetus malayensis), Elang Brontok (Spizaetus cirrhatus), Elang Jawa (Spizaetus bartelsi), Puyuh-gonggong Jawa (Arborophila javanica), Tenggiling (Manis javanica), Tupai kekes (Tupaia javanica), Kucing Hutan (Prionailurus bengalensis), Macan Tutul (Panthera pardus), Kancil (Tragulus javanicus), Kijang (Muntiacus muntjak), Landak Jawa (Hystrix javanica).

      TOPOGRAFI




      JALUR PENDAKIAN


      Jalur Linggarjati

      Jalur pendakian dari Linggarjati ini sangat jelas, karenanya menjadi pilihan utama para pendaki. Dibandingkan dengan jalur lain, jalur Palutungan misalnya, jalur Linggarjati ini lebih curam dan sulit, dengan kemiringan sampai 70 derajat. Di jalur ini air hanya terdapat di Cibunar.
      Dari Desa Linggarjati berjalan lurus, kurang lebih 1/2 jam, mengikuti jalan desa melewati hutan pinus, kita akan sampai di Cibunar (750 m.dpl). Disini kita menjumpai jalan bercabang, ke arah kiri menuju sumber air dan lurus ke arah puncak. Kalau tidak bermalam di Desa Linggarjati, kita bisa berkemah di Cibunar ini.
      Persediaan air hendaknya dipersiapkan disini untuk perjalanan pulang pergi, karena setelah ini tidak ada lagi mata air. Dari Cibunar, kita mulai mendaki melewati perladangan dan hutan Pinus, dan kita akan melewati Leuweung Datar (1.285 m.dpl), Condang Amis (1.350 m.dpl), dan Blok Kuburan Kuda (1.580 m.dpl), disini kita dapat mendirikan tenda. Dari Cibunar sampai ke Blok Kuburan Kuda dibutuhkan waktu kira-kira 3 jam.
      Jalur akan semakin curam dan kita akan melewati Pengalap (1.790 m.dpl) dan Tanjakan Binbin (1.920 m.dpl) dimana kita bisa temui pohon-pohon palem merah. Selanjutnya kita lewati Tanjakan Seruni (2.080 m.dpl), dan Bapa Tere (2.200 m.dpl), kemudian kita sampai di Batu Lingga (2.400m.dpl), dimana terdapat sebuah batu cukup besar ditengah jalur. Menurut cerita rakyat, dasar kawah Gunung Ciremai sama tingginya dengan Batu Lingga ini. Perjalanan dari Kuburan Kuda sampai ke Batu Lingga ini memakan waktu sekitar 3 - 4 jam. Di beberapa pos, kita dapat jumpai nama tempat tersebut, walaupun kadang kurang jelas karena dirusak.

      Dari Batu Lingga kita akan melewati Sangga Buana Bawah (2.545 m.dpl) dan Sangga Buana Atas (2.665 m.dpl), mulai di jalur ini kita bisa memandang kearah pantai Cirebon. Burungburung juga akan lebih mudah kita jumpai di daerah ini, dan selanjutnya kita akan sampai di Pengasinan (2.860 m dpl), yang dibutuhkan waktu sekitar 1,5 jam dari Batu Lingga. Di sekitar Pengasinan ini akan dijumpai Edelweis Jawa (Bunga Salju) yang langka itu, namun dari waktu ke waktu semakin berkurang populasinya. Dari Pengasinan menuju puncak Sunan Telaga atau Sunan Cirebon (3.078 m.dpl) masih dibutuhkan waktu sekitar 0,5 jam lagi, dengan melewati jalur yang berbatu-batu.
      Dari puncak, akan kita saksikan pemandangan kawah-kawah Gunung Ciremai yang fantastis. Bila cuaca cerah kita juga dapat menikmati panorama yang menarik ke arah kota Cirebon, Majalengka, Bandung, Laut Jawa, Gunung Slamet dan gunung-gunung di Jawa Barat. Pemandangan lebih menarik akan kita jumpai pada waktu matahari terbit dari arah Laut Jawa. Suhu di puncak bisa mencapai 8 -13 C. Dari puncak ke arah kanan kita bisa menuju ke kawah belerang yang ditempuh dalam 1,5 jam perjalanan. Untuk mengitari puncak dan kawah-kawahnya, diperlukan waktu 2,5 jam.
      Dari Puncak kearah kiri 15 - 20 menit perjalanan, kita akan jumpai 3 buah cerukan, yang posisinya lebih rendah dari puncak dinding kawah, tempat yang cukup nyaman untuk bermalam dan berlindung dari tiupan angin kencang dari arah kawah.Perjalanan mendaki puncak Gunung Ciremai rata-rata membutuhkan waktu 8-11 jam dan 5-6 jam untuk turun, dengan demikian kita harus mendirikan tenda di perjalanan. Karena itu perlengkapan tidur (sleeping bag, tenda dsb.), dan perlengkapan masa adalah suatu keharusan.
      Pendakian pada musim kemarau cukup menyenangkan karena cuaca lebih bersahabat, dan kondisi medan tidak terlalu licin, serta pemandangan lebih cerah.

      Jalur Palutungan

      Jalur Palutungan tidak terlalu curam seperti jalur Linggarjati, tetapi kita harus menambah waktu tempuh 2-3 jam. Dari Terminal Kuningan kita bisa langsung menuju Desa Palutungan yang jaraknya 9 km dengan Angkutan Pedesaan. Fasilitas telepon Interlokal terakhir tersedia di Kuningan. Di Palutungan hanya ada toko-toko kecil, maka sebaiknya keperluan logistik untuk bekal pendakian dipenuhi di Kuningan. Di Desa Palutungan terdapat areal perkemahan yang bernama Bumi Perkemahan Erpah, perjalanan hanya membutuhkan waktu 10 menit, dan setiap hari libur banyak pengunjung berwisata di tempat ini. Persedian air untuk pendakian sebaiknya disiapkan di desa ini dan untuk menginap.
      Dari Palutungan pendakian kita teruskan melalui Cigowong Girang (1.450 m.dpl), selama 3 jam perjalanan, dimana terdapat sebuah sungai kecil yang lebarnya ± 1 - 1,5 m. Disini kita bisa menambah persediaan air dan mendirikan tenda di tempat ini, walaupun tempatnya kurang memadai dan suhu sudah cukup dingin. Selanjutnya kita akan memasuki hutan dan melalui Blok Kuta (1.690 m.dpl) dan Blok Pangguyungan Badak (1.790 m.dpl).
      Perjalanan kita teruskan dengan melewati Blok Arban (2.030 m.dpl), kemudian Tanjakan Assoy (2.108 m.dpl). Di tempat ini kita bisa beristirahat sebelum melewati tanjakan yang cukup curam. Dari Cigowong Girang diperlukan waktu 4-5 jam menuju tempat ini. Selanjutnya kita akan melewati Blok Pesanggrahan (2.450 m.dpl) dan Blok Sanghyang Ropoh (2.590 m.dpl), kemudian kita akan sampai pada pertigaan (2.700 m.dpl) yang menuju ke Apui dan ke Kawah Gua Walet. Kira-kira 2 jam waktu tempuh dari Tanjakan Assoy ke pertigaan ini. Dari pertigaan kita menuju Kawah Gua Walet (2.925 m.dpl) dan ke puncak Sunan Cirebon, yang diperlukan waktu 1,5 jam perjalanan.

      Jalur Maja (via Apui, Cipanas )

      Untuk mencapai kampung Apui, Cipanas. Dari arah kota Cirebon naik bus menuju ke Majalengka, lalu dilanjutkan dengan naik minibus menuju ke Maja (556 m dpl). Setelah sampai di Maja kita turun dan naik lagi Angkutan Pedesaan menuju ke Desa Cipanas. Di Desa Cipanas kita akan menemui lahan bekas perkebunan Teh Argalingga yang sangat luas tapi sekrang telah berubah menjadi lahan sayur-sayuran. Di sini saat matahari tenggelam di ufuk barat pemndangannya sangat indah.
      Dari desa Cipanas, perjalanan kita teruskan menuju ke kampung Apui (1.100 m dpl) dengan angkutan pedesaan. Setiba di kampung Apui kita mempersipakan kebutuhan air karena sepanjang jalur pendakian tidak terdapat mata air. Kampung Apui, Mayoritas penduduknya Sunda dan bermata pencaharian sebagai petani sayur-sayuran. Jalan masuk ke kampung ini banyak terdapat tanjakan - tanjakan dengan kemiringan hampir 70 derajat.
      Awal pendakian dimulai melewati perladangan dan hutang produksi selam 3-4 jam kita akan sampai di Berod. Disini kita akan menemui pertigaan, kita ambil yang ke arah puncak). Setiba di Berod perjalanan kita teruskan menuju ke Simpang Lima (Perempatan Alur), perjalanan memakan waktu sekitar 0,5 jam dari Berod, lalu di teruskan menuju Tegal Mersawah. Di Tegal Mersawah perjalanan langsung kita teruskan menuju ke Pangguyangan Badak. Disini kita bisa beristirahat. Perjalanan kita teruskan 2 jam lagi kita akan sampai di Tegal Jumuju (2.520 m dpl).
      Dari Tegal Jumuju perjalanan kita teruskan menuju ke Sanghyang Rangkah, Selama 2 jam perjalanan. Di Sanghyang Rangkah menuju terdapat lokasi pemujaan yang sering di pergunakan oleh penduduk di sekitar lereng untuk upacara memohon keselamatan. Dari sini perjalanan kita teruskan menuju ke Gua Walet (2.925 m dpl), selama 4 jam perjalanan.
      Gua walet merupakan bekas letusan yang berbentuk terowongan. Disini kita juga bisa mendirikan tenda untuk bermalam. Esok harinya kita bisa menuju ke Tepi Kawah (3.056 m dpl) dan Langsung ke puncak, selam 3 jam perjalanan.


       

      Fasilitas telepon kartu dapat kita jumpai di Taman Wisata Linggarjati Indah, dan WARTEL hanya tersedia di Cilimus, dimana kita bisa menerima dan mengirim facsimile (Telp/Fax No. 0232-63112). Desa Linggarjati merupakan desa yang bersejarah, dimana kita bisa mengunjungi Gedung Linggarjati, yang dijadikan museum untuk mengenang perjanjian Linggarjati yang dilaksanakan tahun 1946. 


      Setelah pendakian, bila ingin menikmati mandi air panas yang alami, kita bisa menuju ke Desa Sangkan Hurip, ± 4 km ke arah timur Linggarjati, dimana terdapat permandian air panas yang mengandung yodium, berbeda dengan tempat lain yang biasanya mengandung belerang. Kita juga bisa berwisata di Taman Wisata Linggarjati Indah, dimana tersedia fasilitas kolam renang.